24.10.06

KEMBALI

kau bertahta atas keinginan tertahan, atas penantian tersendat. sampai di titik nadir kembali pada pelukan empat musim, menyisakan perjuangan patah di kedua ketiak tak mengepak sepuluh jari tak lagi lentik. wahai jiwa selalu menggelora, dunia kau inginkan terlalu berbahaya karena kau belum pernah mengerti bentuk duri pada daun talas, jemari pribadi-pribadi buas. di sini lebih terkungkung beraroma kebajikan, jalan-jalan tikus dan keberanian utuh terpaut rasa terpaut awanan laknat berarak. benar, tidak mungkin akan terkelupas luka-luka membusuk bernanah bau anyir itu, tapi bukan lautan penuh oleh pasir-pasir garam dan ombak-ombak kejam. kau akan menangis, menangisi sesal tak ada henti dan bergelombang naik-turun menyesali kelahiran menyesali kehidupan dan mempermasalahkan kisah-kisah usang, loncatan-loncatan perasaan. tidak buntu-tidak buntu hanya butuh pintu keluar dari keterpautan itu, hanya butuh pintu dari kekangan-kekangan itu. aku bertandang seperti engkau menepis lamunan, mengejar bayangan-bayangan sendiri. terselubung tarik-ulur harkat-martabat layaknya kisah pedagang-pedagang berharap pelanggan datang menerus bergantian hingga beribu tekanan kau jual pada jerit burung-burung jerit pesakitan-pesakitan. mereka tidak pernah menyesali jalannya kereta kebijakan, namum acap kali wejangan tak terejawantahkan dinilai sebagai umpan kemunafikan tak pernah dikorbankan oleh peminat laga.

Okt '06
DATANG

kau datang
datang hari ini

dung... dung... dung...

kau datang
datang hari ini

dung... dung... dung...

kau datang
datang hari ini

lewat telepon
lewat pesawat
lewat sms
lewat angkot
lewat hujan

kau datang
datang hari ini

dung... dung... dung...

hari mendung
sambut dingin
dingin sedingin dinding

lewat senyum
lewat canda
lewat manja
lewat teriakan
lewat pagar

kau datang
datang hari ini

dung... dung... dung...

semoga masih seperti dulu
dulu sekali-dulu sekali
sebelum berangkat pergi

kau datang
datang hari ini

lewat pos
lewat merpati
lewat mimpi
lewat jampi-jampi
lewat kurir

dung... dung... dung...

kau datang
datang hari ini

membawa oleh-oleh
membawa kisah
membawa matahari
membawa detup
membawa lagu-lagu

kau datang
datang hari ini

jangan pergi lagi
aku sepi
aku sendiri
jangan pergi lagi

dung... dung... dung...

kau datang
datang hari ini

esok dingin
dingin sekali

kau datang

Okt '06

20.10.06

KULIT ISI

mana didahulukan
mana diakhirkan

isi kurang kulit
kulit kurang isi
tidak berimbang

mana lebih penting

kulit tumbuh dari isi
isi dibungkus oleh kulit

mana lebih penting

kulit yang di luar
isi yang di dalam

mana lebih penting

kulit cerminan isi
isi cerminan kulit
tidak selalu

kulit isi, isi kulit.

Okt '06
RESONANSI #05

beribu kenyamanan adalah janji
yang bisa saja terpungkiri
teruslah jadi kemelut
karena beribu kelok
tanamkan kita akan
makna kesyukuran
yang tak terpungkiri
di satu kenyamanan

Agustus '06