16.9.06

YANDA

angin yang membesarkan engkau di jalan membentang hingga falsafah-falsafah keseimbangan hidup itu tercetak tajam pada paras lembut berwibawa. Tuhan sengaja mempertemukan kita, hingga kau mengenalku sebagai badai kehilangan ombak. begitupun aku mengenalmu sebagai anak angin tak menggebu; karena memang aku bukan terlahir dari keringat pertama. tapi aku haus akan wejangan-wejangan debu-debu yang kau punguti antara kerikil-kerikil perjalanan. Lihatlah! betapa aku memar mebraki karang menciumi perahu nelayan hanya untuk mengetahui sebuah eksistensi keberagaman.

Sept '06
HILANG

Tidak di tempat
ada yg judal pada sanubari
jadwal-jadwal judul teratur
beserakan tak terasa

apalagi tertunggu dei ruang lobi
selain waktu beranjak judul
kepercayaan mandul tertapuh
oleh perhitungan janggal

pantas nusantara seakan judul
karena memang salah asuhan
mungkin juga garis persunaan
membuat kita terbuai dua musim

memikirkan hal-hal kecil
tanpa ada penyelesaianpasti
dan seperti nya hal-hal besar
tak sentuh kebudayaan

Negri kaya yg judul
menunggu datang keajaiban

Sept '06
NERACA

di tengah terbaik
jangan ada yang tercabik
antara keinginan dan aturan
tarik ulur seharusnya berjalan

intisari kesadaran memuai kuasa
untuk membentuk ekstrasari baru
pemanut setia pengharap selesa
jangan hanya kulit, basa-basi palsu

takaran sempurna takan ada
layaknya kuda tanpa pelana
dan jika bertapal maka cinta
sakit di awalnya berakhiran cerita

maka bohong kadar tanpa standar
kebenaran tersosialisakikan dengan benar

dan hanya keseimbangan
selalu membutuhkan takaran

Sept '06