"INI" SATU SEMU
aku bertaruh sepuluh naga
untuk cerita yang tersisa
aku bertaruh seribu nyawa
untuk jiwa yang meronta
hadiahkanlah "ini" satu
pada keabadian tak tersapu
memburu dalam semu palsu
namun ditangisi sebagai ragu
kita masih dalam undakundak
kayamiskin terpandangtidak
menyanjung kepalsuan tanpa syak
mengelus badai yang terkoyak
sadari hati kita berpagutan
hantar keinginan dilamunan
bukan raga yang merasai
tapi erangan hati menanti
kata menjamah dunia tersenyum
menyaksikan engkau berjingkrak
layaknya taman bunga harum
menatap rumput dianggap congkak
Feb '06
Ketika kerumitan batas kaji nampak seakan dunia hutan belantara, lantas masing-masing individu disetiap ujung helai dedaunan
24.2.06
WALANGSARI
maka ketika tersenyum
seharusnya kita mengerti
makna tangisan
bukan hanya sebatas keberadaan
yang selalu berlawanan,
namun arti kontinyuitas
menghantar alur yang mengalir
kau yang hadir di perkemahan kami
sorak yang tak pernah ku mengerti,
penjilat datang
bocah polos terbawa wacana dewasa
seakan tahu sepatriot aturan main
yang terus berjalan dengan wajar
dan lagi desaku memang
sangat terpencil
untuk di perhatikan pada
pestapesta kenegaraan
namun diabaikan
sebagai isak yang tak terhentikan
Malingping, Agt'05
maka ketika tersenyum
seharusnya kita mengerti
makna tangisan
bukan hanya sebatas keberadaan
yang selalu berlawanan,
namun arti kontinyuitas
menghantar alur yang mengalir
kau yang hadir di perkemahan kami
sorak yang tak pernah ku mengerti,
penjilat datang
bocah polos terbawa wacana dewasa
seakan tahu sepatriot aturan main
yang terus berjalan dengan wajar
dan lagi desaku memang
sangat terpencil
untuk di perhatikan pada
pestapesta kenegaraan
namun diabaikan
sebagai isak yang tak terhentikan
Malingping, Agt'05
Subscribe to:
Posts (Atom)