26.3.06

LAGI BIRU

kilatan sampah
pemuja serapah
ukirlah kedip bodoh

serupa tuhan
dipuja bintang matahari
disembah tapi meracuni

kudera ingatlupa elok
mencari rembulan di tumpukan pasir
kemujung asap jingga tersihir

engkau siapa tanya
aku bercerita tak rasa
cambuki nafsu dengan golok

aku tuhan
bohong, engkau hantu
dicatat oleh bisu

aku bodoh
memuja tuhan palsu
bodoh, aku tuhan ragu

Kairo, 250306

24.3.06

KOMUNITAS BIRU

Selintas tertegun
oleh kematian melamun
selintas berkaca
oleh mata tidak kaca

mimpi yang nyata
nyata yang mimpi

kejujuran terpaut
mungkin menghadap maut

aturan main seperti apa
kudamba segalanya ada
tataplah kedudukan nista
terlintas sebuah jeda

mencetak diam penjelajahan
mengukir hidup di kejauhan
aku mereka lamur
lumpur, lumpur, lumpur.

Selintas tertegun
komunitas biru terjun

Ungu, 230306

19.3.06

DUSTA

Terlalu cair
aku ingin pekat

hingga tak terlihat
teraba
tak bergerak

tertawalah
selagi ludah masih liur
bukan nanah
bukan darah yang mengering

dusta itu lagu
seperti irama naikturun
seperti lukisan tebaltipis

sekarang merah
seperti bibirmu yang bergincu
kelu, bisu, dan bau

pekat itu bukan cair
bukan

Sarinah, 180306

9.3.06

CIPTA

cipta puisi dengan sepi
cipta cinta dengan rasa

cipta hati dengan menanti
::pecundang

cipta sajak dengan gaduh
::cerdik

Aku;
pecundang
cerdik

Mar '06